Ketika saya sedang diminta Pak Mantan Bos untuk mengurus pembelian tiket ke kantor Garuda, saya menemukan quotes tersebut di kalender meja salah seorang stafnya. “Getting Lost Will Help You Find Yourself”. Beberapakali saya melakukan perjalanan memang itulah yang saya rasakan. Saya lebih mengenal diri saya sendiri. Pada awalnya, getting lost, alias nyasar adalah hal yang kerap membuat saya marah, kesal, dan membenci diri sendiri. Merutuki diri sendiri betapa bodohnya saya bisa nyasar. Paling sering yang saya lakukan ketika nyasar adalah dengan mudahnya saya akan menyalahkan rekan seperjalanan saya. Meskipun suami saya sendiri, gak jarang saya langsung bersikap bete kenapa bisa nyasar. Alhamdulillah, dia masih bisa tahan dengan keburukan sifat saya yang satu itu. Tapi kesabaran manusia ada batasnya kan?
Makin banyak saya melakukan perjalanan, saya makin menyadari. Getting lost itu selalu membawa kejutan yang menyenangkan, asalkan kita mau menerima dan menikmati saja. Contohnya ketika ke Singapura beberapa waktu yang lalu. Saya hendak mencari Mesjid Sultan, dan tiba-tiba menemukan gang penuh dengan mural yang sangat artisitik. Sambil menunggu suami yang sedang solat Jumat saya pun nekad “menyasarkan” diri di sekitar Bugis. Apa yang saya temukan? Saya menemukan Malay Heritage yang penuh sejarah dan perkampungan disekitarnya yang sangat menarik.
Saya masuk ke dalam kategori orang yang selalu penuh rencana. Dalam melakukan suatu perjalanan, saya sudah pasti akan detail membuat ittinerary. Jadwal mau kemana, bagaimana, harus lengkap. Itu bisa disebabkan karena waktu perjalanan yang kami lakukan tidak cukup lama. Takutnya jika kurang detil akan menghabiskan waktu dan waktu akan terbuang sia-sia.
Tapi kemudian saya mulai menyadari dan malah menemukan seni dari perencanaan yang kurang detil. Sesungguhnya, kejutan-kejutan akan hadir di dalamnya. Di situ saya akan belajar berkompromi dengan diri sendiri. Apakah saya mau membawa perjalanan saya ke perjalanan yang tidak saya nikmati dan hanya berisi keluhan akan kebodohan saya? Ataukah saya akan memilih menikmati setiap apapun yang terjadi dalam sebuah perjalanan itu. Melihat hal-hal yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Mengenal individu-individu baru dalam setiap perjalanan. Mencari rahasia Tuhan kenapa saya “disasarkan”. Pernah dengar kalimat “Everything Happens For A Reason” ? Nah berdasarkan quotes itu, saya mulai mencari alasan dari setiap hal yang terjadi dalam hidup. Dengan begitu saya akan mengenal diri saya sendiri. Sukur-sukur saya bisa mengurangi keburukan saya yang mudah sekali kehilangan mood jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.
Sayapun akan belajar memperbaiki sifat buruk saya, pelan-pelan pastinya. Getting lost juga bukan hal yang selalu diinginkan dalam suatu perjalanan. Tetapi, getting lost adalah hal yang terjadi begitu saja, mungkin hanya Tuhan yang tahu alasanya. Saya sebagai hambanya hanya mengikuti saja dan akan memilih untuk menikmatinya. Karena saya percaya, getting lost akan mendewasakan saya dan akan membuat saya menemukan hal-hal baru dan menarik dalam sebuah perjalanan yang saya lalui. Semoga saja akan menjadikan diri saya lebih baik. So, Lets Get Lost…
ariniwahyu01 