Ya Allah maafkan saya yang orangnya gak konsisten. Wkwkwkwk. Janji mau posting blog seminggu sekali, gak ditepati. Alasannya gak mood lah, lagi menyelesaikan buku bacaan lah, dan banyak alasan yang saya karang-karang untuk memaafkan diri sendiri. Sebenarnya yang susah memang melawan diri sendiri. Tuh kan lagi-lagi di sini saya mencoba mencari alasan.
Cerita jalan-jalan saya kali ini belum move on dari Batu, Malang. Padahal sebentar, tapi memang tempatnya yang keren, jadinya serinya ampe banyak. Tapi janji, gak sampai mengalahkan sinetron Tukang Bubur Naik Haji kok. Hehehe. Semoga kalian belum bosan ya.
Setelah Keliling Malang Part 1 dan Keliling Malang Part 2 kemarin sampai di Museum Satwa, masih di hari yang sama dan dengan tiket yang sudah dibeli terusan tentunya, tujuan kami berikutnya ke Batu Secret Zoo (BSZ) yang terletak di sebelah Museum Satwa.
Dengan menunjukkan gelang yang kami pakai, kami langsung bisa memasuki BSZ ini. Memasuki area BSZ berbeda dengan area Kebun Binatang pada umumnya ambil contoh Kebun Binatang Ragunan di Jakarta dengan konsep alam terbuka, dan kandang-kandang yang besar seperti di alam liar.
BSZ sebuah area yang dibangun dengan tempat pengunjung yang di desain tidak terlalu besar dan kandang-kandang hewan di kanan kiri yang sangat dekat dengan pengunjung. Tapi jangan salah, untuk mengelilingi BSZ cukup menguras tenaga. Lebar jalannya memang kurang dari dua meter tetapi panjangnya mungkin menyangi Sungai Nil (lebay). Tapi jangan khawatir, kalau kamu pegal, kamu bisa menyewa semacam sepeda dengan mesin buat berkeliling. Tapi lumayan harga sewanya, 100 ribu Rupiah kalau gak salah.




Hal yang membuat Batu Secret Zoo beda dari Kebun Binatang lainnya, di sini hewan-hewan terlihat sangat dekat dan lebih akrab dengan pengunjung. Belum lagi kandangnya yang di design sedemikian rupa, agak berbeda dengan habitat asli mereka. Ya ada yang mirip banget tapi mungkin karena kreatifnya Tim BSZ ada yang lucu-lucu gimana gitu. Tapi saya juga gak tauk ya, berhubung saya bukan pecinta binatang yang sangat, apakah hewan itu sebaiknya di tempat yang sangat mirip dengan habitat asli mereka ataukah tidak masalah jika di kandangnya di taruh barang-barang yang sebenarnya diperuntukkan manusia. Bagaimana para pecinta satwa?
Selain hewan-hewan di sini yang menambah pengetahuan, informasi-informasi tentang dunia hewan juga ada disepanjang perjalanan. Pokoknya keluar dari sini tingkat kepintaran saya tentang hewan naik 0,00001 % ajah, soalnya keluar sini lupa lagi. Hehhehe. Mungkin faktor U juga kali yah, yang bikin begitu. Tapi kalau anak-anak pasti lebih gampang nangkepnya. Cocok banget buat pembelajaran.


Selain hewan darat, di sini juga ada dunia bawah laut. Hewan laut seperti ikan pari dan ikan-ikan cantik ada di sini. Hewan sungai seperti belut listrik juga ada.




Setelah puas dengan hewan-hewan darat, air, di BSZ ada lagi tempat yang di design seprti di Afrika. Namanya Savannah alias Kampung Afrika. Selain ada hewan Afrika seperti zebra dan jerapah, di sana juga ada tenda-tenda tempat tinggal suku Afrika aseli.

Capek lihat-lihat hewan? Belum habis loh. Batu Secret Zoo juga punya area Fantasy Land yang di dalamnya ada water park buat anaka dan juga permainan ala-ala di Dunia Fantasi. Dijamin anak-anak yang udah capek jalan-jalan akan tersenyum lagi pas mereka bermain di Fantasy Land.
Nah buat yang senior macam kami ini, ada juga roller coaster ala-ala, namanya Shark Coaster. Berhubung sepi, pas naik cuma berempat dan bisa di setting lama sesuai keinginan kita. Hahahhaha. Asyik ya. Untungnya Bapak dan Ibu mau naik juga. Tapi agak ngeri-ngeri gimana gitu. Takut mereka kaget. tapi setelah lihat, mereka berani-berani ajah tuh.


Melewati area dunia hewan sudah, Fantasy Land sudah, masih ada ajah loh yang bikin tercengan di Batu Secret Zoo. Ada sebuah danau di mana terparkir sebuah replika Kapal Nabi Nuh yang gede banget, lengakap sama hewan-hewan yang berpasangan. Ya ampun ini sumpah kreatif banget yah.

Meski outdoor dan bikin capek keliling-keliling, jangan khawatir, di mana-mana ada yang jual makanan dan minuman. kalau bawa makanan juga banyak tempat buat duduk-duduk cantik. Tapi ada yang kurang siy, kenapa mereka gak bikin keran air minum di sepanjang jalan ya, macam di Singapura gitu loh. Kan boros banget air minum kalau beli. Itu ajah masukannya. Semoga di dengerin.







Hari sudah semakin gelap, bukan matahari belum mau tenggelam. Gelap karena mendung, sepertinya akan turun hujan. Beberapa hari sejak kami di Surabaya, Malang, sampai di Batu, siang hari biasanya akan turun hujan. Masih ada dua tujuan kami dengan tiket terusan yaitu Eco Park dan Museum Tubuh. Padahal kaki dan badan udah pada tereak nih. Tapi berhubung sudah bayar, dan kami tentunya bukan orang yang mau rugi, ya kami semangat lagi dong! Hehehe. Next post lah yah… udah kebanyakan sepertinya.